Sekolah = Menulis Esai
Do you like this story?
Beberapa bagian artikel ini diadaptasi dari Some Tips on Writing Papers of History Courses,
seijin penulisnya K. Austin Kerr, Ohio State University.
Menulis sebuah esai atau makalah, tanpa mempedulikan topiknya, adalah sebuah proses.
(pada kertas lain) |
- Bangun topikmu.
Tuliskan tema atau topik utama esaimu dalam satu atau dua kalimat paling banyak. - Tentukan pembaca esaimu.
Apakah yang membaca esaimu adalah dosen yang memberi nilai atau asisten dosen? Teman sekelasmu yang akan memberikan kritikan? Sekelompok profesional untuk review? Ingatlah akan pembaca ini selama kamu menulis esai. - Rencanakan kurun waktu.
Buat suatu kurun waktu penulisan esai, dan antisipasi adanya perkembangan topik esaimu dan revisi. Seringkali suatu esai yang sempurna adalah esai yang direvisi setelah selesai dibuat. - Tentukan bagaimana kamu mengembangkan argumentasi.
Apakah kamu akan membuat perbandingan atau definisi? Apakah kamu akan mengkritik atau menjelaskan? Lihat definisi istilah-istilah esai pada situs web ini. - Gunakan logika yang baik dalam argumentasi sains.
Logika akan membantu mengembangkan tema dan/atau mendukung tema.
- Kenalkan topikmu!
- Beritahukan pandanganmu kepada pembaca!
- Rangsang pembaca menyelesaikan membaca esaimu!
- Fokuskan pada tiga poin untuk kemudian dikembangkan.
Paragraf pertama biasanya paling sulit dikerjakan. Bila kamu menemui masalah, biarkanlah dan usahakan untuk menulisnya ulang nanti, bahkan setelah kamu selesai mengerjakan paragraf terakhir. Akan tetapi perlu diingat bahwa paragraf pertamalah yang menarik perhatian pembaca ke topik dan pendapatmu, serta penting untuk membuat mereka membaca esaimu sampai selesai.
- Bangunlah alur isi esai dari satu paragraf ke paragraf yang lainnya.
- Kalimat transisi, klausa, atau kata-kata pada awal paragraf menghubungkan ide pikiran ke ide lainnya.
- Kalimat-kalimat pokok, juga terdapat pada awal setiap paragraf, menjelaskan ide yang termuat di dalamnya sesuai dengan konteks esai keseluruhan.
- Hindari satu atau dua paragraf yang mungkin menunjukkan kurang dikembangkannya poinmu.
- Tulis dengan kalimat-kalimat aktif.
- "Panitia Akademis memutuskan ..." bukan "Telah diputuskan oleh ..."
- Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" untuk presentasi yang jelas, dinamis dan efektif.
(Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" dan presentasimuakan menjadiefektif, jelas dan dinamis.) - Menghindari "menjadi" berarti penggunaan kalimat pasif akan berkurang.
- Gunakan kutipan untuk mendukung pandanganmu.
- Kutiplah dan jelaskan secara tepat setiap ungkapan yang dipakai.
- Gunakan kutipan dengan gaya blok atau indented secara terpisah karena mereka dapat merusak alur isi esaimu.
- Buktikan setiap poin pendapatmu secara berkesinambungan dari awal sampai akhir esai.
- Jangan meninggalkan fokus utama esaimu.
- Jangan langsung meringkas pada isi esaimu. Tunggu sampai pada paragraf kesimpulan.
- Baca paragraf pertama dan isi esaimu dulu.
- Ringkas, kemudian simpulkan argumentasimu.
- Lihat kembali (sekali lagi) pada paragraf pertama sekaligus isi esai. Apakah paragraf terakhir:
- menyatakan ulang tema utama secara singkat?
- merefleksikan keberhasilan dan pentingnya argumentasi yang ada pada isi esai?
- menyimpulkan isi esai secara logika?
- Edit/tulis ulang paragraf pertama.
Hal ini dapat membuat isi dan kesimpulan esaimu lebih baik.
Ambil satu atau dua hari libur!
Baca kembali esaimu dengan pikiran yang segar dan pensil yang runcing.
Edit, koreksi dan tulis ulang bila diperlukan.
Kumpulkan esaimu.Rayakan pekerjaan yang telah kamu selesaikan dengan baik (kamu harus percaya ini!).
Kalimat terakhir di atas ini sangat penting.
sumber:
Landsberger, Joe. Writing Essays: the Basics

This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
0 Responses to “Sekolah = Menulis Esai”
Posting Komentar